Jumat, 07 Agustus 2009

Desa Batu Karas, Pesona Keindahan

Profile

Desa Batu Karas merupakan salah satu daerah pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Setengah wilayahnya merupakan dataran tinggi sedangkan sisanya adalah dataran rendah dan daerah pantai. Mata pencaharian utama penduduk adalah petani dan nelayan. Jumlah penduduk desa Batu Karas kurang lebih berjumlah 4000 jiwa. Desa Batu Karas memiliki 6 dusun, yaitu Dusun Cidahu, Dusun Mandala, Dusun Nagrog, Dusun Sanghiangkalang, dusun Batu Karas dan Dusun Pasuketan. Dusun Cidahu dan Mandala memiliki potensi wisata karena dekat dengan objek wisata Green Canyon, Dusun Nagrog dan Pasuketan merupakan daerah yang berbukit dan bergunung sedangkan Dusun Sanghiangkalang dan Batu Karas memiliki potensi pariwisata dan perikanan karena merupakan daerah pantai dan daerah objek wisata.


Pantai Legok Pari dan Batu Nunggul





Pantai Legok Pari

Pantai Legok Pari berlokasi di Dusun Batu Karas dan memiliki keindahan pantai yang masih bersih dan jauh dari polusi. Pantai Legok Pari tidak hanya dikunjungi oleh para wisatawan domestik namun juga oleh wisatawan mancanegara. Pantai Legok Pari memiliki fasilitas wisata air seperti Surfboard dan Banana Boat. Pantai Legok pari sangat cocok digunakan untuk berenang dan surfing. Biasanya para wisatawan memadati objek wisata ini pada bulan Juli-Agustus. Bagi wisatawan yang ingin menghabiskan liburannya beberapa hari di Pantai Legok Pari, terdapat beberapa penginapan dan rumah makan disekitar pantai. Berbagai fasilitas penunjang antara lain:

  1. Javacove
  2. Pondok Putri
  3. Bumi Perkemahan Batu Karas (Buper)
  4. Rumah Makan Kang Ayi
  5. Rumah Makan Sederhana
  6. Jesfa Café
  7. Toko kecil yang menjual pakaian
  8. Tempat penyewaan surfboard
  9. Surfboard Lesson
  10. Banana Boat

Akses

Dari tempat wisata Pangandaran menuju pantai Legok Pari yang berada di Desa Batu Karas berjarak kurang lebih sekitar 35 Km menuju arah wisata Green Canyon dan dapat ditempuh dengan kendaraan Bus Besar, Kendaraan Pribadi maupun Sepeda Motor karena telah memiliki akses jalan yang baik, namun jika telah mencapai objek wisata Green Canyon, Pantai Legok Pari hanya berjarak 5 Km atau sekitar 15 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan.

Retribusi ( 9 agustus 2009)


Jenis Pungutan

Tarif

Parkir

Jumlah

Pejalan kaki

1.500

-

1.500

Sepeda Motor

3.500

400

3.900

Sedan / Jeep

8.500

700

9.200

Kijang, Carry, sejenisnya

16.500

700

17.200

L 300, HIACE, Combi

21.500

700

25.200

Bus Kecil / ELF

32.000

700

32.700

Bus Sedang

48.000

1.500

49.500

Bus Besar

79.000

1.500

80.500

Pantai Batu Nunggul

Pantai Batu Nunggul berada tepat disamping objek wisata Pantai Legok Pari dan memiliki pantai yang tidak kalah indahnya dengan Pantai Legok Pari. Keasrian pantai serta nuansa alam yang sangat indah seakan menyihir siapa saja yang berkunjung ke pantai Batu Nunggul. Aksesibilitas yang unik seperti jalan setapak serta wilayah pegunungan membuat wisata menuju pantai Batu Nunggul merupakan wisata yang takkan terlupakan oleh siapa saja yang menapakkan kaki di Pantai Batu Nunggul. Sambutan ombak yang berdebur indah di Pantai Batu Nunggul cukup besar dan sangat cocok untuk surfing. Batu-batu karang yang menjulang tinggi serta hebusan angin yang membelai mesra memiliki daya tarik tersendiri di Batu Nunggul sehingga dapat memanjakan pandangan siapa saja yang berada di Pantai Batu Nunggul. Objek wisata Batu Nunggul sangat cocok dikunjungi oleh wisatawan yang memiliki jiwa petualang karena untuk mencapainya memerlukan adrenalin yang lebih, jalan setapak yang dipadu oleh sejumlah bukit yang manis, membuat objek wisata Batu Nunggul sebagai wisata yang lengkap dan takkan terlupakan.

Green Canyon




Green Canyon (Cukang Tanueh)
Objek wisata ini sebenarnya berlokasi di Desa Kertayasa, Desa Cimerak, dan Desa Batukaras, namun 75% berlokasi di Desa Kertayasa. Julukan Cukang Tanueh muncul karena di tengah sungai tersebut terdapat sebuah jembatan dari tanah selebar 3 meter dengan panjang 40 meter.
Jembatan tersebut menghubungkan dua desa yang juga menjadi objek wisata terkenal , yakni Desa Kertayasa dan Desa Batukaras. di Desa Batukaras terdapat pantai Batukaras yang terkenal dengan kawasan selancar air (water surfing).

Sedangkan sebutan Green Canyon muncul, karena biasanya pada musim kemarau air di dasar sungai akan terlihat berwarna hijau. Tetapi, ada juga yang mengatakan julukan itu muncul dari dua orang wisatawan Eropa asal Perancis dan Swis bernama Frank dan Astrid. Ketika itu, pada tahun 1990-an, keduanya datang untuk melakukan wisata sungai di Cijulang. mereka kemudian menyusuri sungai dari muara di Batukaras. setelah kedua wisata itu berhasil menyelesaikan misinya, terkuak rahasia Cukang Tanueh yang selama ini dianggap sangat angker dan menakutkan.

Kemudian dari mulut ke mulut, informasi Cukang Tanueh menyebar luas. Dari saat itu Pemerintah Kabupaten Ciamis memutuskan untuk membangun kawasan tersebut menjadi sebuah objek wisata baru yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Objek wisata ini merupakan aliran sungai cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang. Sehingga siapa saja yang mengunjungi objek wisata green canyon akan disugguhkan oleh keindahaan alam yang seakan tanpa batas karena akan mampu menenangkan hati dan pikiran serta mampu menghilangkan beban yang tengah mendera batin.

Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat tebing (rock climbing), berenang, bersampan sambil memancing. untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh.

Akses
Dari Pangandaran ke Green Canyon sekitar 30 km

NB : Green Canyon Pictures taken from http://www.pbase.com/archiaston/green_canyon

Kebudayaan Daerah dan Makanan Khas

Kebudayaan Desa Batu Karas
Masyarakat Desa Batu Karas mayoritas bersuku Sunda sehingga bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Sunda. Namun ada beberapa warga yang bisa berbahasa Inggris karena mengingat daerah Batu Karas merupakan wilayah pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Pesta Laut
Pesta laut atau upacara yang sering disebut hajat laut dilakukan pada bulan Muharram. Biasanya dilakukan pada selasa kliwon atau jumat kliwon. Hal tersebut sebagai tanda pensucian pantai dan perahu atau dikenal dengan istilah "ngaruat" yang dimaksud sebagai tanda terima kasih atas tangkapan ikan yang selalu banyak dan berharap lebih baik di kemudian hari. Dalam upacara ini terdapat keunikan budaya yaitu dengan mengunakan sesajen seperti: nasi tumpeng, kemenyan, kelapa muda, ketupat, tangtang angin, rurujakan, kepala kerbau, bunga tujuh rupa, rokok, telur, bubur merah dan putih serta kopi. Acara pesta laut sendiri menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata di Desa Batu karas karena menjadi simbol keunikan kebudayaan Desa Batu Karas. Persembahan laut yang dilakukan berupa hiasan perahu yang didalamnya terdapat kembang-kembangan dan berbagai macam sajian. Persyaratan untuk pesta laut ini disajikan oleh seluruh warga Batu Karas. Semua persyaratan diarak oleh masyarakat di sepanjang pantai, kemudian para nelayan pergi ke tengah laut dengan perahu untuk melemparkan sesajen kecuali nasi tumpeng. Setelah lemparan sesajen, para nelayan kembali ke pantai dan membacakan surat Yaasin secara bersama-sama. Setelah itu dilanjutkan dengan makan nasi tumpeng bersama. Setelah ritual hajat laut selesai, di desa telah disiapkan pagelaran wayang golek sebagai hiburan untuk masyarakat selama sehari semalam.

Makanan Khas
Makanan khas daerah Batu Karas adalah Cocorot, Onde-onde, dan opak


Kesenian Daerah

Kesenian

Di desa Batu Karas terdapat beberapa kesenian tradisional seperti wayang golek, degung dan calung. Dimana Kesenian tersebut dipentaskan jika ada moment-moment penting seperti acara pernikahan, pertunjukan seni, serta hari-hari besar lainnya seperti hari kemerdekaan RI dan lain-lain. Namun sangat disayangkan bahwa kesenian tradisonal Desa Batu Karas sudah jarang dipentaskan warga masyarakat dan mulai tergeser oleh Orkes Dangdut. Jika dilihat dari sisi kebudayaan dan Hiburan, maka kesenian tradisional tersebut dapat menjadi nilai lebih Objek Pariwisata Desa Batu Karas menginggat budaya tradisional-lah yang sesungguhnya menjadi daya tarik dan dicari oleh wisatawan terlebih menginggat Desa Batu Karas banyak dikunjungi oleh berbagai macam Wiatawan Asing. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian seni kebudayaan Desa Batu Karas akan menyelamatkan kesenian tersebut agar tidak terlupakan oleh para pencintanya serta dengan melestarikan kesenian tradisional tersebut menjadikan objek pariwisata tersendiri yang menjadi keunikan desa Batu Karas terlebih bagi para wisatawan asing yang ingin menyaksikan seni kebudayaan lokal.

Jenis Produk Industri Kecil atau rumah tangga

  1. Membuat hateup, digunakan untuk atap sebagai pengganti genteng
  2. Membuat pernak pernik dari kerang, seperti gantungan kunci, jepit dan lain-lain
  3. Agar-agar laut
  4. Sapu lidi
  5. Membuat Ikan Asin